Pendidikan Penelitian Pengabdian Pelatihan
Mat Eko 1 Mat Eko 2 Stat Eko 1 Stat Eko 2 Ekonometrika 1 Ekonometrika 2
Jurnal Pemb Jurnal Moneter Jurnal Perencanaan
Diskusi Stat Eko Diskusi Ekonometrika Diskusi Blog
Mat Eko 1 Mat Eko 2 Stat Eko 1 Stat Eko 2 Ekonometrika 1 Ekonometrika 2
Slmt Datang Di Blog Page Rank Di Blog Contoh Menu 2 Contoh Menu 3 Contoh Menu 4 Contoh Menu 5

Selasa, 25 Maret 2014

Materi Teori Ekonomi Mikro (Pasar)

Silahkan Buka File dibawah ini:
Pasar

Materi Lain Yang Berhubungan Dengan Distribusi Frekuensi Dapat Dilihat ..............

Materi Teori Ekonomi Mikro (Surplus Konsumen & Produsen)

Silahkan Buka dibawah ini:
Surplus Konsumen & Produsen

Materi Lain Yang Berhubungan Dengan Distribusi Frekuensi Dapat Dilihat ..............

Materi Teori Ekonomi Mikro (Perilaku Konsumen & Produsen)

Silahkan Buka File dibawah ini:
Perilaku Konsumen & Produsen

Materi Lain Yang Berhubungan Dengan Distribusi Frekuensi Dapat Dilihat ..............

Materi Teori Ekonomi Mikro (Elastisitas Permintaan & Penawaran)

Silahkan Buka File dibawah ini:
Elastisitas Permintaan & Penawaran

Materi Lain Yang Berhubungan Dengan Distribusi Frekuensi Dapat Dilihat ..............

Materi Teori Ekonomi Mikro (Price Equilibrium/Keseimbangan Pasar)

Silahkan Buka File dibawah ini:
Price Equilibrium (Keseimbangan Pasar)

Materi Lain Yang Berhubungan Dengan Distribusi Frekuensi Dapat Dilihat ..............

Materi Teori Ekonomi Mikro (Permintaan & Penawaran)

Permintaan & Penawaran

Materi Lain Yang Berhubungan Dengan Permintaan & Penawaran Dapat Dilihat disini

Materi Statistika Ekonomi I (Bab 14 Analisis Regresi Linear Sederhana)

Silahkan Buka File dibawah ini:
Analisis Regresi Linear Sederhana

Materi Statistika Ekonomi I (Bab 5 Angka Indeks)

Silahkan Buka File dibawah ini:
Angka Indeks

Materi lain yang berhubungan dapat dilihat di .........Atau di Materi ..............

Materi Statistika Ekonomi I (Bab 4 Ukuran Penyebaran Data)

Silahkan Buka File dibawah ini:
Ukuran Penyebaran Data (Range, Simpangan Rata-Rata dll)

Materi lain yang berhubungan dapat dilihat di Ukuran Penyebaran Data
Atau di Materi Ukuran Penyebaran Data

Materi Statistika Ekonomi I (Bab 3 Ukuran Pemusatan)

Silahkan Buka File dibawah ini:
Ukuran Pemusatan (Mean, Modus dan Median)
Ukuran Pemusatan (Kuartil, Desil dan Persentil)

Materi Statistika Ekonomi I (Bab 2 Distribusi Frekuensi)

Silahkan Buka File dibawah ini:
Distribusi Frekuensi (Pengertian, Langkah Menyusun dan Istilah)
Distribusi Frekuensi (Jenis dan Penyajian Gambar)
Materi Lain Yang Berhubungan Dengan Distribusi Frekuensi Dapat Dilihat  Disini

Silahkan Download File pdf disini

Materi Statistika Ekonomi I (Bab 1 Pendahuluan)

Silahkan Buka File dibawah ini:
Sejarah Statistika
Pengertian Statistik & Statistika
Perbedaan Statistik & Statistika
Statistika Deskriptif & Statistika Induktif
Pengertian & Jenis Data
Cara Mengumpulkan Data

Silahkan Download File pdf disini

Minggu, 23 Maret 2014

TABEL STATISTIKA

Silahkan Klik di Tabel Statistika

ANGKA INDEKS

ANGKA INDEKS
Angka Indeks atau indeks adalah angka yang dipakai sebagai perbandingan 2 atau lebih kegiatan yang sama dalam waktu yang berbeda.
      1. Periode atau waktu dasar
Periode atau waktu dasar adalah periode yang dipakai sebagai dasar  dalam membandingkan kegiatan tersebut. Periode dasar biasanya dinyatakan dalam angka indeks, sebesar 100.
2. Periode atau waktu berjalan
Periode atau waktu berjalan adalah periode yang sedang berjalan atau periode yang dibandingkan dalam kegiatan tersebut. Periode berjalan disebut juga periode bersangkutan.
      Contoh:
Jika penduduk Indonesia pada tahun 1961 adalah 97.085.348 jiwa dan Pada tahun 1981 adalah 147.490.298 jiwa
          Untuk periode dasar 1961, didapat:
Indeks penduduk Indonesia 1961 = 97.085.348    X 100% = 100%
                                                         97.085.348
Indeks penduduk Indonesia 1981 = 147.490.298 X 100% = 151,92%
                                                           97.085.348
  [ada kenaikan 151,92% - 100% = 51,92%]
          Untuk periode dasar 1981, didapat:
   Indeks penduduk Indonesia 1981 = 147.490.298 X 100% = 100%
                                                            147.490.298
     Indeks penduduk Indonesia 1961 =  97.085.348 X 100% = 65,82%
                                                              147.490.298
   [ada kenaikan 100% - 65,82% = 34,18%] 
Angka indeks dalam prakteknya banyak digunakan untuk hal-hal berikut:
1.       membandingkan 2 nilai, baik berupa 2  nilai, baik berupa 2 nilai berpasangan, yaitu nilai tunggal dengan nilai tunggal lain dari variable yang sama maupun berupa 2 nilai yang tidak berpasangan,  yaitu suatu nilai dengan serangkaian  nilai dari suatu variable.
2.       Melihat besarnya perubahan  atau perkembangan dari waktu ke waktu. Jadi, merupakan
indikator untuk mengukur secara kuantitatif terwujudnya  perubahan dalam 2 waktu yang berlainan.
Contoh:
- Indeks harga, untuk mengukur perubahan harga
b    - Indeks biaya hidup, untuk mengukur tingkat inflasi atau maju mundurnya usaha yang dilakukan
- Indeks produksi, untuk mengukur perubahan-perubahan yang terjadi dalam kegiatan produksi
Kegunaan Angka Indeks
Penggunaan angka indeks sangat luas, hampir semua cabang ilmu engetahuan menggunakan angka indeks ini. Sosiologi menggunakan angka indeks dalam menghitung penduduk, psikologi menggunakan angka indeks kecerdasan (IQ),  dan lain-lain.
Cara-Cara Penghitungan Angka Indeks
Pada dasarnya ada 2 cara mengitung angka indeks:
-     - Indeks tidak tertimbang [unweighted index] 
       -Indeks tertimbang [weighted index]

Indeks tidak tertimbang 
adalah indeks yang menghitungnya tanpa mempertimbangkan weight atau timbangan yang merupakan ukuran penting.
ANGKA RELATIF
Angka relatif biasanya digunakan untuk mengukur perbedaan atas satu macam nilai atau harga atau kuantitas saja, dalam waktu atau keadaan yang berbeda.
Misalnya relatif harga jagung mulai tahun 1995 s/d tahun 2000, dengan tahun dasar 1995 adalah sbb:
 
Tahun
Harga jagung / Kg
Relatif Harga, th.1975 = 100,-
1995
Rp. 200
……………………….100
1996
Rp. 220
Rp. 220     X   100  = Rp. 110
Rp. 200
1997
Rp. 220
Rp. 220     X   100  = Rp. 110
Rp. 200
Tahun
Harga jagung / Kg
Relatif Harga, th.1975 = 100,-
1998
Rp. 230
Rp. 230     X   100  = Rp. 150
Rp. 200
1999
Rp. 250
Rp. 250     X   100  = Rp. 125
Rp. 200
2000
Rp. 275
Rp. 275     X   100  = Rp. 137,5
Rp. 200
METODE AGREGAT
          Dilakukan dengan membandingkan jumlah dan harga barang-barang per satuan tiap-tiap tahun, yg dinyatakan dengan rumus :
I  = ∑Pn  X  100
      ∑Po
Ket :
I               =  indeks
∑Pn        =  jumlah variable yang membandingkan (misalnya harga) pada tahun ke-n
∑Po        =  jumlah variable yang dibandingkan pada tahun dasar .
Contoh soal ;
Menentukan indeks harga bahan makanan tahun  2000 dengan tahun dasar 1999
Macam
Harga
Thn .1999
Thn.2000
Beras  (1 Kg)
Rp 250,-
Rp 275,-
Gula (1Kg)
Rp 350,-
Rp 500,-
Susu ( 1 kaleng)
Rp 1.500,-
Rp 1.850,-
Jagung (1 Kg)
Rp 100,-
Rp 125,-
Jumlah
Rp. 2.200,-
Rp. 2.750,-
Indeks harga tahun 2000 dengan tahun dasar 1999 (1999 = 100) adalah ;
   I  =  Rp 2.750,-   X   100 =  Rp 125,-
           Rp 2.200,- 
METODE RATA-RATA RELATIF
Rumus :
I =    ∑ Pn / Po   X  100
               k
Ket :
∑ Pn/Po  x 100     = relatif, yaitu persentase harga pada tahun ke-n dari thn dasar  
   k                              = banyaknya macam barang   .
Kalau kita hitung indeks dari data harga makanan pada tahun dasar 1999, hasilnya sebagai berikut :
  Angka relatif :
   Beras = Rp 275,- x 100 = Rp 110,-
                  Rp 250,-
   Gula  = Rp 500,- x 100 = Rp 142.86,-
                 Rp 350,-
    Susu = Rp 1.850,- x 100 = Rp 123.33,-
                 Rp 1.500,-
    Jagung = Rp 125,- x 100 = Rp 110,-
                    Rp 100,-
Total harga relatif adalah Rp 501.19,-
Jadi indeks dengan metode rata-rata relatif adalah :      I = Rp 501.19,- = Rp 125.30,-
                                                                                                      4 
INDEKS TERTIMBANG
Dalam indeks ini kita memasukkan unsur weight (timbangan) terhadap harga-harga yang dipakai untuk menghitung indeks, yang menunjukkan tingkat penting atau tidaknya barang tersebut.
Rumus :
 I = ∑Pn . W x 100
       ∑Po W
∑Pn = jumlah variable yang membandingkan (misalnya  harga) pada tahun ke-n
∑Po = jumlah variable yang dibandingkan pada tahun dasar .
METODE LASPEYRES
Dalam menentukan indeks ini dipakai penimbang kuantitas pada periode dasar.
Rumus : 
           I = ∑Pn . Qo x 100
                  ∑Po Qo
Contoh ;
 Menentukan harga dan kuantitas konsumsi barang A, B, dan C tahun 1999 dan 2000 adalah sbb : 
Macam barang
1999
2000
Po .Qo
Pn.Qo
Harga (Po)
Kuantitas (Qo)
Harga
(Pn)
Kuantitas (Qn)
A
Rp 10,-
10
Rp 15,-
5
100
150
B
Rp 15,-
15
Rp 17,-
10
225
255
C
Rp 20,-
0
Rp 22,-
4
100
110
Jumlah
425
515
Maka Indeks Laspeyres adalah :   L = 515 x 100 = 121.18
                                                             425
METODE PAASCHE
Dalam menentukan indeks tertimbang dengan menggunakan penimbang kuantitas pada tahun yang dicari indeks-ny (tahun ke-n)., Dengan rumus :
   I = ∑Pn . Qn x 100
         ∑Po Qn
Contoh :
 Dengan menggunakan harga dan konsumsi barang A, B, dan C, maka dapat dihitung penggunaan kuantitas pada tahun ke-n sbb :
Macam Barang
Harga (Po)     Kuantitas (Qn)
Pn. Qn
A
50
75
B
150
170
C
80
88
jumlah
280
333
Maka indeks Paasche :   I = 333 x 100 = 118.93
                                             280 
METODE DROBIS
Metode Drobish merupakan penggabungan antara metode Laspeyres dan metode Paasche dengan mengambil rata-rata hitungnya.
Rumus:
I = L + P
                     2
Ket :
L = indeks Laspeyres
P = indeks Paasche
LATIHAN SOAL
  1. Penduduk Lampung pada tahun 2007 adalah 6,7 juta jiwa dan pada tahun 2008 adalah 7,1 juta jiwa. Berapakah indeks penduduk Lampung untuk periode dasar 2008 dan periode dasar 2007 ?
  2. Berikut ini adalah tabel 3 merk laptop pada tahun 2007 dan 2008
                       Merk
Harga / unit
2007
2008
Acer
$1500
$1560
Compaq
$2000
$2010
Xyrex
$780
$801
Tentukan :
-          Indeks harga agregat tahun 2008 dengan tahun dasar 2007
-          Indeks harga rata-rata relatif tahun 2008 dengan tahun dasar 2007

Ronaldo

Ronaldo Luis Nazario de Lima