Pendidikan Penelitian Pengabdian Pelatihan
Mat Eko 1 Mat Eko 2 Stat Eko 1 Stat Eko 2 Ekonometrika 1 Ekonometrika 2
Jurnal Pemb Jurnal Moneter Jurnal Perencanaan
Diskusi Stat Eko Diskusi Ekonometrika Diskusi Blog
Mat Eko 1 Mat Eko 2 Stat Eko 1 Stat Eko 2 Ekonometrika 1 Ekonometrika 2
Slmt Datang Di Blog Page Rank Di Blog Contoh Menu 2 Contoh Menu 3 Contoh Menu 4 Contoh Menu 5

Rabu, 19 Maret 2014

Teori Konsumen dan Produsen

Definisi Perilaku Konsumen
Perilaku Konsumen adalah sebuah proses dimana seseorang melakukan aktivitas mencari, memilih, membeli, serta menggunakan produk dan jasa yang diinginkan, guna untuk memperoleh kepuasan dalam kebutuhan konsumen tersebut.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
3 Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, menurut James F. Engel – Rodger D. Blackwell – Paul W. Miniard dalam Saladin, yaitu:
  1. Pengaruh Lingkungan : Keluarga, budaya, kelas sosial dan situasi 
  2. Perbedaan dan Pengaruh Individu : Pengetahuan, sikap, gaya hidup, kepribadian, demografi, motivasi dan keterlibatan 
  3. Proses Psikologis : Pembelajaran, pengolahan informasi, perubahan sikap dan perilaku
 
2 Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, menurut Kotler dan Armstrong (1996), yaitu:
  1. Faktor Eksternal : Pengaruh keluarga, kebudayaan, kelas sosial, kelompok referensi, dan marketing strategy 
  2. Faktor Internal : Kepribadian, sikap, gaya hidup, belajar, motivasi dan persepsi
Pendekatan Perilaku Konsumen
Ada 3 macam pendekatan utama dalam meneliti perilaku konsumen, yaitu:
  • Pendekatan Interpretif : dimana pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal-hal yang mendasarinya, misalnya dengan melakukan wawancara atau focus group discussion. 
  • Pendekatan Tradisional : dimana pendekatan ini berdasarkan teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behavioral serta dari ilmu sosiologi. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk mengembangkan teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen, misalnya dengan melakukan survey atau eksperimen. 
  • Pendekatan Sains Marketing : dimana pendekatan ini berdasarkanpada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika. Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk memprediksi pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi (Moving rate analysis), yang dilakukan dengan cara mengembangkan dan menguji coba model matematika berdasarkan hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow.
Selain ketiga macam pendekatan perilaku konsumen diatas, masih ada 2 macam pendekatan untuk mempelajari tingkah laku konsumen, yaitu:
  1. Pendekatan Kardinal (Cardinal Approach) : dimana pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan seorang konsumen dapat diukur dengan satuan, misalnya uang. Teori Kardinal menyatakan bahwa kegunaan dapat dihitung secara nominal, sebagaimana kita menghitung berat dengan gram atau kilogram, panjang dengan centimeter atau meter. Sedangkan satuan ukuran kegunaan (utility) adalah util. Keputusan untuk mengkonsumsi suatu barang berdasarkan perbandingan antara manfaat yang diperoleh dengan biaya yang harus dikeluarkan. Nilai kegunaan yang diperoleh dari konsumsi disebut utilitas total (TU). Tambahan kegunaan dari penambahan suatu unit barang yang dikonsumsi disebut utilitas marjinal (MU). Total uang yang harus dikeluarkan untuk konsumsi adalah jumlah unit barang dikalikan harga per unit.
  2. Pendekatan Ordinal (Ordinal Approach) : dimana pendekatan ini beranggapan bahwa kepuasan konsumen tidak perlu diukur dengan satuan, jadi cukup mengetahui tinggi – rendahnya kepuasan konsumen dalam menggunakan suatu produk atau jasa.
  • Kurva Indiferensi ( Indiference Curve )
Menurut Teori Ordinal, kegunaan tidak dapat dihitung tetapi hanya dapat dibandingkan, sebagaimana kita menilai kecantikan atau kepandaian seseorang. Untuk menjelaskan pendapatnya, Teori Ordinal menggunakan kurva indiferensi (indiferensi curve). Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi konsumsi dua macam barang yang memberika tingkat kepuasan yang sama bagi seorang konsumen. Suatu kurva indiferensi atau sekumpulan kurva indiferensi (yang disebut peta indiferensi atau indifference map), dihadapi oleh hanya seorang konsumen.
Semakin jauh kurva indiferensi dari titik origin, semakin tingi tingkat kepuasanya.
Kurva indiferensi menurun dari kiri ke kanan bawah ( downward sloping ), dan cembung ke titik origin ( convex to origin) atau adanya kelangkaan.
Kurva indiferensi tidak saling berpotongan agar asumsi transitivitas terpenuhi.
  • Kurva Garis Anggaran ( Budget Line Curve )
Garis Anggaran (budget line) adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi dua macam barang yang membutuhkan biaya (anggaran) yang sama besar. Misalnya garis anggaran dinotasikan sebagai BL, sedangkan harga sebagai P ( Px untuk X dan Py untuk Y ) dan jumlah barang yang dikonsumsi adalah Q ( Qx untuk X dan Qy untuk Y ), maka : BL = Px.Qx + Py.Qy
  • Perubahan Harga Barang dan Pendapatan
Perubahan harga dan pendapatan akan mempengaruhi daya beli, diukur dari besar luas bidang segi tiga yang dibatasi kurva garis anggaran. Bila luas bidang segitiga makin luas, maka daya beli meningkat, begitu juga sebaliknya.
  • Keseimbangan Konsumen
Kondisi keseimbangan adalah kondisi dimana konsumen telah mengalokasikan seluruh pendapatannya untuk konsumsi. Uang yang ada (jumlahnya tertentu) dipakai untuk mencapai tingkat kepuasan tertinggi (maksimalisasi kegunaaan), atau tingkat kepuasan tertentu dapat dicapai dengan anggaran paling minim (minimalisasi biaya). Secara grafis kondisi keseimbangan tercapai pada saat kurva garis anggaran (manggambarkan tingkat kemampuan) bersinggungan dengan kurva indiferensi (menggambarkan tingkat kepuasan).
  • Reaksi Terhadap Perubahan Harga Barang
Keseimbangan yang dicapai dapat berubah karena pendapatan nyata berubah.Jika pendapatan nyata meningkat, konsumen dapat menaikkan tingkat kepuasanya, begitu juga sebaliknya. Salah satu faktor yang dapat mengubah pendapatan nyata adalah perubahan harga barang.
  • Reaksi Terhadap Perubahan Pendapatan Nominal
Salah satu faktor lain yang dapat mengubah keseimbangan konsumen adalah perubahan pendapatan nominal. Karena rasio harga tidak berubah maka kurva garis anggaran bergeser sejajar dengan kurva garis anggaran sebelumnya.
  • Efek Subtitusi (Substitution Effect) dan Efek Pendapatan (Income Effect)
Ketika kita mengatakan bahwa jika harga barang turun maka permintaan terhadapnya bertambah atau sebaliknya, yang terlihat sebenarnya adalah total interaksi antara kekuatan pengaruh perubahan pendapatan dan perubahan harga, terhadap keseimbangan konsumen.
Definisi Produsen
Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Teori Produksi : Untuk melihat hubungan antar input (faktor produksi) dan, output (hasil poduksi).
  • hubungan antara input-output, yang menunjukkan pola hubungan penggunaan berbagai tingkat input untuk menghasilkan tingkat output tertentu (dieksposisikan dalam konsep fungsi produksi)
  • hubungan antara input-input, yaitu variasi penggunaan kombinasi dua atau lebih input untuk menghasilkan output tertentu (direpresentasikan pada konsep isokuan dan isocost)
  • hubungan antara output-output, yaitu variasi output yang dapat diperoleh dengan menggunakan sejumlah input tertentu (dijelaskan dalam konsep kurva kemungkinan produksi dan isorevenue)
Ketiga pendekatan di atas digunakan untuk mengambil berbagai keputusan guna mencapai tujuan usaha yaitu:
  1. menjamin pendapatan keluarga jangka panjang 
  2. stabilisasi keamanan pangan 
  3. kepuasan konsumsi 
  4. status sosial
Faktor produksi yang diperlukan dalam usaha :
  1. Lahan 
  2. Modal (sarana produksi) 
  3. Tenaga Kerja
Besar kecilnya modal dalam usaha tergantung pada:
  • Skala usaha, besar kecilnya skala usaha sangat menentukan besar-kecilnya modal   yang dipakai makin besar skala usaha makin besar pula modal yang dipakai. 
  • Macam komoditas, komoditas tertentu dalam proses produksi juga menentukan besar-kecilnya modal yang dipakai. 
  • Tersedianya kredit sangat menentukan keberhasilan suatu usaha
Pengaruh penggunaan faktor produksi dapat dinyatakan dalam tiga alternatif sebagai berikut :
  • Decreasing return to scale artinya bahwa proporsi dari penambahan faktor produksi melebihi proporsi pertambahan produksi 
  • Constant return to scale artinya bahwa penambahan faktor produksi akan proporsional dengan penambahan produksi yang diperoleh 
  • Increasing return to scale artinya bahwa proporsi dari penambahan faktor produksi akan menghasilkan pertambahan produksi yang lebih besar
Macam-Macam Teori Produksi :
  1. Teori Produksi dengan Satu Input Variabel 
  2. Teori Produksi dengan Dua Input Variabel 
  3. Teori Biaya (Ongkos) Produksi
Fungsi produksi digunakan untuk :
  • Sebagai alat analisis yang menjelaskan gejala-gejala yang terjadi dalam proses produksi 
  • Sebagai alat analisis normatif yang dapat menentukan keadaan terbaik untuk memaksimukan kentungan
SUMBER:
http://kumpulan-artikel2.blogspot.com/2012/11/pengertian-produsen-produksi-definisi.html
http://id.scribd.com/doc/57925129/pengertian-biaya-produksi
http://tithagalz.wordpress.com/2010/06/14/teori-pendekatan-perilaku-konsumen/
http://id.scribd.com/doc/51964589/TEORI-DAN-MODEL-PERILAKU-KONSUMEN
http://boetarboetarzz.blogspot.com/2012/10/perilaku-konsumen.html     
http://virtual-beatles.blogspot.com/2012/04/teori-produsen-dan-fungsinya.html
http://www.sarjanaku.com/2012/12/pengertian-produksi-luas-menurut-para.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saya Mengharapkan Saran & Kritik Yang Bersifat Konstruktif Untuk Perbaikan Blogger Ali TtphS.

Ronaldo

Ronaldo Luis Nazario de Lima