Pembelajaran Statistika di SMA tidak bisa
dilepaskan dari induk mata pelajarannya yaitu Matematika. Matematika
memberikan ruang lingkup kajian materi yang beragam diantaranya adalah Statistika. Pada di kelas VI SD, anak-anak sudah dikenalkan pada
statistika secara formal. Statistika juga diajarkan di SMP. Pada jenjang
sekolah menengah atas (SMA), siswa mendapatkan materi Statistika di
kelas XI. Statistika selalu diajarkan di dalam materi Matematika, tetapi
jika kita melihat di perguruan tinggi ternyata terdapat jurusan Statistika yang berbeda dengan jurusan Matematika. Statistika juga
menjadi matakuliah pilihan untuk semua jurusan yang ada di perguruan
tinggi. Kenapa pada jenjang perguruan tinggi Statistika membentuk cabang
kajian sendiri? Apakah yang melatarbelakangi Statistika berdiri sendiri
dan berbeda dengan matematika?
Pada kesempatan kali ini Saya akan
membahasnya sekilas tentang Perbedaan Statistika dan Matematika yang
sebagian besar idenya Saya ambil dari makalah “Complementing
Mathematical Thingking and Statistical Thingking in School Mathematics”
yang ditulis oleh Linda Gattuso dan Maria Gabriella Ottaviani.
Pertama, Statistika lebih menekankan
kepada Penalaran Induktif sedangkan Matematika cenderung menggunakan Penalaran Deduktif. Matematika dikatakan Deduktif karena beranjak dari
aksioma dan teorema sehingga memunculkan penalaran-penalaran,
model-model dan bukti baru berdasarkan aksioma dan teorema yang telah
ada sebelumnya. Statistika, dengan situasi yang sama dan data yang sama
pula bisa memberikan cara menganalisis yang berbeda dan memunculkan
kesimpulan yang berbeda pula. Hal itu membutuhkan penalaran Induktif,
bekerja dengan randomisasi/pengacakan, pengambilan kesimpulan yang
sesuai dan menginterpretasi hasil yang didapat.
Kedua, Matematika menyajikan abstraksi
sedangkan Statistika memberikan wawasan dengan penginterpretasikan
situasi nyata. Matematika merupakan ilmu yang abstrak, pada awalnya
mungkin terkesan nyata tetapi pada akhirnya Matematika akan cenderung
abstrak. Sedangkan Statistika lebih cenderung ke kejadian nyata seperti
untuk mengetahui berapa jumlah penduduk yang bekerja dan merasa puas
dengan pekerjaannya, mengetahui jumlah prosentasi ikan yang ada di
lautan, kita tidak bisa menggunakan perhitungan yang tepat karena kita
hanya bisa mengkira-kirakan/menginterpretasikan dari contoh kecil yang
didapat/diambil.
Ketiga, Matematika dan Statistika berbeda
dalam penggunaan bilangan. Matematika melihat bilangan sebagai bagian
dari operasi, generalisasi, dan abstraksi sedangkan Statistika memandang
bilangan yang dihubungkan dengan situasi nyata, sehingga penting dalam
pembuatan pemodelan dan mengambilan penalaran serta keputusan.
Main Source
Linda Gattuso and Maria Gabriella Ottaviani. 2011. Complementing Mathematical Thinking and Statistical Thinking in School Mathematics.
Sumber:
Dapat dilihat disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saya Mengharapkan Saran & Kritik Yang Bersifat Konstruktif Untuk Perbaikan Blogger Ali TtphS.