Judge
(1980) dalam Fadly (2011), menyatakan ada perbedaan mendasar untuk menentukan pilihan antara FEM (Fixed Effects Model) dan ECM (Error Component Model) antara lain
sebagai berikut (Gujarati, 2004):
1) Jika
T (jumlah data time series) besar dan
N (jumlah unit cross-section) kecil,
perbedaan antara FEM dan ECM adalah sangat tipis. Oleh karena itu, dapat
dilakukan penghitungan secara konvensional. Pada keadaan ini, FEM mungkin lebih
disukai.
2) Ketika
N besar dan T kecil, estimasi diperoleh dengan dua metode dapat berbeda secara
signifikan. Pada ECM,
,
dimana
adalah komponen random cross-section dan pada FEM,
ditetapkan dan tidak acak. Jika kita sangat
yakin dan percaya bahwa individu, ataupun unit cross-section sampel kita adalah tidak acak, maka FEM lebih cocok
digunakan. Jika unit cross-section
sampel adalah random/acak, maka ECM lebih cocok digunakan.
3) Komponen
error individu
dan satu atau lebih regresor berkorelasi,
estimator yang berasal dari ECM adalah bias, sedangkan yang berasal dari FEM
adalah unbiased.
4) Jika
N besar dan T kecil, serta jika asumsi untuk ECM terpenuhi, maka estimator ECM
lebih efisien dibanding estimator FEM.
-->
Secara
formal, ada tiga prosedur pengujian yang akan digunakan, yaitu uji statistik F
yang digunakan untuk memilih antara model commoneffects atau fixed effects; uji Langrange Multiplier (LM) yang digunakanuntuk memilih antara model common effectsatau model random effects; dan
uji Hausman yang digunakan untuk
memilih antara model fixed effects atau
model random effects.
Untuk Pengujian Formal akan dijelaskan kemudian...Terimakasih telah membaca...=D Sumber:
Dapat dilihat disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saya Mengharapkan Saran & Kritik Yang Bersifat Konstruktif Untuk Perbaikan Blogger Ali TtphS.