Alat analisis yang biasa digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian secara kuantitatif adalah Vector Autoregression (VAR).
Model VAR digunakan untuk menjelaskan perilaku dinamis antar variabel
yang diamati dan saling mempunyai keterkaitan dan akan diuraikan lebih
lanjut melalui fungsi propertinya yaitu fungsi Impulse Response dan Variance Decomposition. VAR terdiri dari dua model alternatif yaitu : Unrestricted VAR model (UnVAR) dan Vector Error Correction Model
(VECM). Model Unrestricted VAR digunakan jika terdapat sifat
stationary dalam data time series pada nilai level atau data time series
setiap variabel berintegrasi pada order 0, I[0]. Sebaliknya, jika data
time series dari setiap variabel stabil pada nilai first difference atau
berintegrasi pada order 1, I[1] dan seluruh variabel berkointegrasi
pada order 1, CI[1,1], maka model yang digunakan adalah Vector Error
Correction Model (VECM).
Alasan dipilihnya metode VAR adalah dengan pertimbangan sebagai berikut:
- Metode regresi linier yang menyatakan bahwa variabel pertumbuhan diregresikan atas variabel ekspor atau variabel impor telah banyak dikritik dan merupakan metode yang sangat lemah sehingga hasil penggunaannya dapat menyesatkan. Dua kritik utama terhadap metode regresi linier adalah : Pertama, meregresikan variabel pendapatan nasional tahun berjalan atas ekspor tahun berjalan merupakan sebagian pendapatan nasional tahun berjalan yang bermakna bahwa kita meregresikan suatu variabel atas dirinya sendiri. Kedua, metode regresi linier tidak mendeteksi kausalitas antara variabel-variabel yang digunakan secara dinamis. Dapat terjadi kumulatif ekspor yang tidak mempunyai dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi ( Halwani, 2002).2.
- Data yang digunakan merupakan data time series yang menggambarkan fluktuasi ekonomi.
- Dampak kebijakan moneter terhadap perkembangan di sektor riil melalui suatu mekanisme yang pada umumnya tidak berdampak seketika, biasanya membutuhkan tenggang waktu tertentu (lag). Ketiga persoalan ini dapat dijawab oleh model VAR sebagai salah satu bentuk model makro-ekonometrika yang paling sering digunakan untuk melihat permasalahan fluktuasi ekonomi.
Di samping itu, Analisis VAR memiliki beberapa keunggulan antara lain:
(1) Metode ini sederhana, kita tidak perlu khawatir untuk membedakan
mana variabel endogen, mana variabel eksogen; (2) Estimasinya sederhana,
dimana metode OLS biasa dapat diaplikasikan pada tiap-tiap persamaan
secara terpisah; (3) Hasil perkiraan (forecast) yang diperoleh dengan
menggunakan metode ini dalam banyak kasus lebih bagus dibandingkan
dengan hasil yang didapat dengan menggunakan model persamaan simultan
yang kompleks sekalipun. Selain itu, VAR juga merupakan alat analisis
yang sangat berguna, baik dalam memahami adanya hubungan timbal balik
antara variabel-variabel ekonomi, maupun di dalam pembentukan model
ekonomi berstruktur (Enders, 2004).
Keunggulan lainnya adalah model VAR mampu mengatasi kritik Lucas yang
ditujukan pada analisis kebijakan untuk model-model makro ekonomi
dinamik dan stokastik. Model makro ekonomi tradisional menganggap model
yang diestimasi pada keadaan tertentu dapat digunakan untuk peramalan
pada kondisi rezim kebijakan yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa
parameter yang diestimasi tidak berubah pada kebijakan dimanapun
perekonomian berada sehingga model ekonomi secara logik menjadi tidak
valid. Sedangkan VAR tidak hanya menghasilkan rekomendasi berdasarkan
keluaran modelnya dalam merespon adanya suatu guncangan dalam
perekonomian tetapi membiarkan hal ini bekerja melalui model teoritik
dan dapat melihat respon jangka panjang berdasarkan data historisnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Saya Mengharapkan Saran & Kritik Yang Bersifat Konstruktif Untuk Perbaikan Blogger Ali TtphS.